![]() |
Bersikap suportif adalah cara terbaik |
Ada banyak faktor yang memengaruhi seseorang menjadi begitu tak percaya diri jika sudah menyangkut seks. Beberapa di antaranya antara lain standar media tentang tubuh yang ideal, bagaimana seharusnya bersikap, atau bahkan beberapa mitos yang didapat di usia dini dan kurangnya edukasi seks. Dalam beberapa kasus, rasa insecure juga boleh jadi dikarenakan adanya penolakan atau pengalaman kurang menyenangkan di masa lalu.
Siapa saja dapat mengalami hal ini, termasuk pasanganmu. JIka si dia sedang berada dalam posisi kurang menyenangkan ini, berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk membuatnya kembali merasa percaya diri dan nyaman saat di ranjang.
1. Hormati batasan yang dia berikan

Sebagai gantinya, berikan ruang yang cukup baginya untuk 'berdamai' dengan dirinya sendiri hingga akhirnya mampu untuk lebih terbuka kepadamu. Hindari memaksanya terus menerus yang justru membuatnya menjadi semakin tertekan. Sebaliknya, kamu bisa membantunya jadi lebih terbuka tanpa merasa terbebani dengan mengarahkannya untuk memberitahumu jika ada sesuatu yang dirasa baik maupun buruk.
2. Meningkatkan kepercayaan dan ikatan emosional

Salah satu cara untuk meningkatkan ikatan emosional dan rasa percayanya saat di ranjang adalah dengan benar-benar memperhatikan apa yang dia sukai dan tidak sukai. Seperti misal ketika si dia mengatakan padamu bahwa dia kurang percaya diri terhadap bentuk atau kondisi tubuhnya, kamu bisa menawarkan kepadanya untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan penerangan dalam ruangan.
3. Seks di realita tak seperti di film porno

Oleh karena itu, tak jarang beberapa orang merasa kecewa karena mendapati perbedaan yang sangat besar di antara keduanya. Untuk mengatasi ini, tentu saja, adalah dengan mempelajari apa yang sebenarnya ada dalam realitas. Ingat, seks bukanlah sebuah tujuan, melainkan perjalanan. Karena setiap perjalanan selalu membutuhkan proses dan pembelajaran, maka demikian pula semestinya dalam menyikapi seks: selalu belajar.
4. Melakukan latihan mindfulness

5. Mengingat tujuan bercinta bukanlah semata orgasme

Selain itu, keharusan untuk mencapai orgasme juga menimbulkan beban tersendiri bagi pasanganmu. Agar ketidaknyamanan ini tidak berlangsung lebih lama, kamu dan dia harus memahami dan sepakat bahwa seks tak semestinya menjadi seperti sebuah 'tugas' yang mewajibkan tujuan orgasme, tetapi lebih pada pencapaian pengalaman menyenangkan di antara kalian berdua.
6. Kreatif dalam menemukan solusi

7. Berkonsultasi pada pihak profesional

Semua orang mempunyai cara dalam waktu yang berbeda dalam menyikapi sebuah kondisi seksual tertentu. Memaksakan kehendak agar dia menjadi satu 'frekuensi' denganmu pun bukanlah hal yang bijak. Maka dari itu, bersikaplah suportif saat membantunya mengatasi beberapa kecemasan seksual yang dialaminya alih-alih menghakimi dan justru menekan.
No comments:
Post a Comment